Opiniku | 10 Juni 2024 - Belajar dan mengajar adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Belajar harus diamalkan meski tidak mengajar dan mengajar harus belajar. Jika ditanya, lebih baik mana belajar-mengajar dan belajar-mengamalkan untuk diri sendiri?
Dari sisi kebermanfaatan, justru lebih baik belajar-mengajar. Manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang. Sementara belajar-mengamalkan untuk diri sendiri, hanya kepada lingkaran kecil saja, namun juga bermanfaat. Tidak ubahnya seperti perbedaan Nabi dan Rosul. Nabi mendapat Wahyu untuk dirinya sendiri, sementara Rosul mendapat Wahyu untuk dirinya dan berkewajiban mengajarkan kepada umat.
Sayyid Muhammad Al Maliki mengatakan : "Mengajar itu adalah menyampaikan ilmu bukan memindahkan orang untuk mengikuti kita." Sehingga jika kita mengajar dan para jama'ah tidak mengikuti materi dan bahkan tidak mengamalkannya itu urusan mereka. Tapi jika dari jama'ah itu memiliki kapasitas murid, ia pasti akan mengikuti kita. Maka pantas jika guru pernah berkata : "Tidak semua jama'ah yang hadir dalam pengajian itu murid".
Singkatnya, mengajar itu bukan tujuan mencari murid. Tapi sebatas mengajarkan ilmu saja. Kalau ada murid yang sungguh-sungguh, barulah tanggungjawab itu dimulai. Seorang guru harus lebih memperhatikan murid-murid tersebut untuk perkembangan kehidupannya di masa depan.
Penulis : A. Zahari Aksam - ATTAQWA HMD
PRATAMA PRODUCT : Video Company Profile, Video Safety Induction, Short Movie